Project kali ini keterangan sudah saya sertakan dalam gambar rangkaian. Rangkaian ini dibuat oleh Rene dalam Video di You tube
Gambar rangkaian saya perjelas dan beri keterangan seperti dibawah ini.
KOMPONEN PENGGANTI :
Transistor : Bisa memakai Transistor NPN apa saja (menyesuaikan Ampere Trafo /Source), paling baik menggunakan High Voltage Fast Switcing Transistor.
Kawat Email dan Ferit : Besarnya kawat Email dan Ferit menyesuaikan Arus Trafo/Source, semakin besar arus trafo maka gunakan Kawat Email dan Ferit dengan diameter lebih besar. Kawat Email bisa memakai bekas kawat dari Trafo.
Dioda : Gunakan High Speed Dioda, biasanya memakai kode UF atau FR, Dioda jenis ini biasanya bisa anda dapatkan dari power supply tanpa trafo (SMPS-Switching Power Supply) semisal PSU Komputer, PSU DVD Player, Charger HP, Lampu CFL dll.
Saya sudah membuat 2 buah charger dari rangkaian ini dan cukup memuaskan. Kelebihan dari charger ini adalah aki yg di cas tidak akan panas,dan proses pengisian yang lebih cepat. Charger ini juga bersifat desulfator (bisa cas aki yang sudah tidak bisa di cas dengan charger biasa karena proses Sulfation),
Cara kerja charger ini adalah mengisi aki/baterai secara Straight dan Pulse voltage. Pertama arus mengalir ke aki secara langsung (Straight) kemudian aki di charge lagi dengan Pulse. Prinsip kerjanya adalah Switching (Transistor On dan Off), saat Transistor On maka Straight, saat Transistor Off, maka lilitan akan menghasilkan Back EMF dengan voltase tinggi, semakin banyak lilitan, maka "SPIKE" atau pulse voltasenya semakin tinggi , Dioda (D3) mengarahkan Voltase tinggi tersebut kembali ke aki sehingga aki menjalani 2 proses charging, proses switching terjadi sangat cepat, karena itulah dibutuhkan High Speed Dioda dengan seri UF atau FR.
Lampu neon berfungsi sebagai pengaman transistor, saat voltase melebihi 90 Volt, maka neon akan menyala untuk mencegah Transistor jebol/mati. Untuk Transistor sebaiknya di beri pendingin. Jika transistor terlalu panas,kemungkinan arus pengisian terlalu besar, bisa anda kurangi dengan mengatur Potensio ( R2 ) Arus pengisian yang terlalu besar juga akan membuat lilitan berdenging.. Untuk R2 bisa memakai 1 K sampai 10 K Ohm Potensio tergantung Arus Trafo / Source yg dipakai.
Untuk aki yang sudah deep discharge,biasanya perlu beberapa kali charge dan discharge untuk mengembalikan voltase aki ke kondisi normal ( 13,8V ), alias harus di cas lalu dipakai,di cas lagi, pakai lagi..dst...
Peringatan : Saat charge batere AA atau AAA semisal Alkaline, harus di perhatikan Voltase baterai saat pengisian, 1 Baterai maximum voltasenya adalah 1,5 Volt, jika sudah mencapai 1,5 V segera matikan charger/ lepas Baterai untuk menghindari baterai bocor atau meledak..!!
UPDATE : Rangkaian saya tambahkan Led sebagai penanda charging. Testing untuk charging baterai bekas laptop yang sudah " Consider " untuk dijadikan baterai senter, emergency lamp dll, dan hasilnya cukup memuaskan.
Anda bisa mencari info tentang para pengguna charger ini di beberapa forum dengan search " RE EMF CHARGER ".
Transistor : Bisa memakai Transistor NPN apa saja (menyesuaikan Ampere Trafo /Source), paling baik menggunakan High Voltage Fast Switcing Transistor.
Kawat Email dan Ferit : Besarnya kawat Email dan Ferit menyesuaikan Arus Trafo/Source, semakin besar arus trafo maka gunakan Kawat Email dan Ferit dengan diameter lebih besar. Kawat Email bisa memakai bekas kawat dari Trafo.
Dioda : Gunakan High Speed Dioda, biasanya memakai kode UF atau FR, Dioda jenis ini biasanya bisa anda dapatkan dari power supply tanpa trafo (SMPS-Switching Power Supply) semisal PSU Komputer, PSU DVD Player, Charger HP, Lampu CFL dll.
Saya sudah membuat 2 buah charger dari rangkaian ini dan cukup memuaskan. Kelebihan dari charger ini adalah aki yg di cas tidak akan panas,dan proses pengisian yang lebih cepat. Charger ini juga bersifat desulfator (bisa cas aki yang sudah tidak bisa di cas dengan charger biasa karena proses Sulfation),
Cara kerja charger ini adalah mengisi aki/baterai secara Straight dan Pulse voltage. Pertama arus mengalir ke aki secara langsung (Straight) kemudian aki di charge lagi dengan Pulse. Prinsip kerjanya adalah Switching (Transistor On dan Off), saat Transistor On maka Straight, saat Transistor Off, maka lilitan akan menghasilkan Back EMF dengan voltase tinggi, semakin banyak lilitan, maka "SPIKE" atau pulse voltasenya semakin tinggi , Dioda (D3) mengarahkan Voltase tinggi tersebut kembali ke aki sehingga aki menjalani 2 proses charging, proses switching terjadi sangat cepat, karena itulah dibutuhkan High Speed Dioda dengan seri UF atau FR.
Lampu neon berfungsi sebagai pengaman transistor, saat voltase melebihi 90 Volt, maka neon akan menyala untuk mencegah Transistor jebol/mati. Untuk Transistor sebaiknya di beri pendingin. Jika transistor terlalu panas,kemungkinan arus pengisian terlalu besar, bisa anda kurangi dengan mengatur Potensio ( R2 ) Arus pengisian yang terlalu besar juga akan membuat lilitan berdenging.. Untuk R2 bisa memakai 1 K sampai 10 K Ohm Potensio tergantung Arus Trafo / Source yg dipakai.
Untuk aki yang sudah deep discharge,biasanya perlu beberapa kali charge dan discharge untuk mengembalikan voltase aki ke kondisi normal ( 13,8V ), alias harus di cas lalu dipakai,di cas lagi, pakai lagi..dst...
Peringatan : Saat charge batere AA atau AAA semisal Alkaline, harus di perhatikan Voltase baterai saat pengisian, 1 Baterai maximum voltasenya adalah 1,5 Volt, jika sudah mencapai 1,5 V segera matikan charger/ lepas Baterai untuk menghindari baterai bocor atau meledak..!!
UPDATE : Rangkaian saya tambahkan Led sebagai penanda charging. Testing untuk charging baterai bekas laptop yang sudah " Consider " untuk dijadikan baterai senter, emergency lamp dll, dan hasilnya cukup memuaskan.
Anda bisa mencari info tentang para pengguna charger ini di beberapa forum dengan search " RE EMF CHARGER ".