Minggu, 27 Desember 2015

POWER SUPPLY REGULATOR 10 AMPERE



Project kali ini simple dan tidak panjang lebar ..hehe.. Jika anda butuh catu daya atau charger dengan arus 10 Ampere dan voltase yang bisa di atur, mungkin rangkaian ini bisa anda coba, untuk IC regulator 10 Ampere biasanya menggunakan IC LM196/LM396, tapi disini saya memakai yang ada saja, saya gunakan IC 7805 dari sisa project Charger HP Darurat dengan Aki Motor , sebenarnya IC 7805 adalah regulator dengan output 5V, namun IC ini bisa di "Jacking Up" dengan memasang 2 buah resistor, sehingga outputnya bisa diatur  dari 5 volt hingga 30 volt. IC 7805 hanya mampu di lewati arus sekitar 1 A, maka kita memasang Bypass Transistor agar arus output bisa di maksimalkan sesuai arus Trafo. Untuk menghandle arus  10 Amper bisa menggunakan Transistor 2N3055 atau TIP3055 (Max. 15 Ampere), IC 7805 dan Transistor harus diberi pendingin (Heatsink).

Pada percobaan, saya menggunakan Trafo 10 Ampere 18V, saat VR  minimum, output voltase-nya sekitar 4,5 Volt, VR  maximum output voltase sekitar 20 Volt. Jadi kita tinggal memutar VR untuk mendapatkan output voltase yang di inginkan.

Salam Karya dan semoga berguna ...


Minggu, 29 November 2015

12V BATTERY STANDBY CHARGER

Jika ditempat anda sering mati lampu dan anda butuh standby charger untuk lampu emergency... rangkaian ini bisa anda coba, Standby charger artinya charger selalu terhubung dengan aki, tidak pernah dilepas, charger akan tetap menjaga voltase aki pada titik yang ditentukan sampai saatnya dibutuhkan / mati lampu dll, dan saat listrik menyala aki akan di charge kembali.

Karena standby charger digunakan untuk jangka panjang/selalu terhubung, agar aki lebih awet, maka arus pengisian sebaiknya mengunakan arus yang kecil (1/10C) atau lebih kecil dan voltase sebaiknya dibawah batas maksimum voltase aki, hal ini dilakukan karena saat aki mendekati voltase maximum, maka aki akan menghasilkan gas/menguap (gelembung) dan akan mengurangi kandungan air aki (elektrolit). Untuk aki basah sebaiknya 13.4V (V-maximum 13.8V) dan untuk aki kering sebaiknya 13.8V (V-maximum 14.4V) biasanya tertera pada body aki..



Komponen Pengganti :

Transistor : bisa diganti sesuai arus trafo anda. TIP41 mampu menghandle arus hingga 6 Ampere. jika arus trafo anda lebih besar bisa anda ganti dengan TIP3055 (dioda IN4007 juga diganti sesuai arusnya)

Zener 13.8V bisa anda dapatkan dari 2 buah zener yang di seri misal zener 8.2V + zener 5.6V.. atau bisa memakai zener 7.5V + zener 6V .

Transistor harus diberi Heatsink (aluminium pendingin)

Cara Kerja #1:

Rangkaian diatas adalah rangkaian paling sederhana, hanya memakai 4 komponen, charger akan mengisi aki sampai batas breakdown voltage dioda Zener yang dipasang. Saat voltase breakdown zener tercapai, maka zener akan mengalirkan arus dan memicu transistor untuk On. Saat Transistor On, maka arus charging akan dibuang ke Ground, yang otomatis arus menuju aki akan berhenti. Transistor akan membuang arus dalam bentuk panas, oleh karena itu transistor harus dipasang sebuah Heatsink (Aluminium Pendingin). Charger ini akan menjaga aki anda pada kondisi full dengan voltase sesuai zener yang dipasang.
___________________________________________________________________



Komponen Pengganti :

Q1 : bisa diganti sesuai arus trafo anda. TIP41 mampu menghandle arus hingga 6 Ampere. jika arus trafo anda lebih besar bisa anda ganti dengan TIP3055 (dioda IN4007 juga diganti sesuai arusnya dan ganti tiap resistor dengan ukuran 1 Watt atau lebih)

Q2 : bisa diganti dengan tipe BC337/BC338/ BC547 / 2N2222 atau transistor NPN sejenis. Jika memakai trafo arus besar, ganti Q2 dengan transistor ampere lebih besar semisal D882 dll ..

Zener 13.8V bisa anda dapatkan dari 2 buah zener yang di seri misal zener 8.2V + zener 5.6V.. atau bisa memakai zener 7.5V + zener 6V.

Q1 harus diberi Heatsink (aluminium pendingin)


Cara Kerja #2:

Charger ke 2 hanya pengembangan versi 1, hanya menambah Led dan 1 transistor. versi diatas terbalik dari versi 1,  pada versi 1 saat aki penuh Transistor TIP41 akan On, pada versi 2 ini saat aki penuh transistor TIP41 akan Off. Jika charger On dan aki tidak terhubung maka Led hijau menyala, saat aki dihubungkan maka led hijau padam dan led merah menyala tanda arus mengalir/charging. Saat breakdown zener tercapai maka dioda Zener akan terbuka dan mengalirkan arus ke Basis Q2, maka Q2 mulai On dan led hijau mulai menyala sedangkan led merah meredup, saat Q2 terbuka penuh (fully On) maka led hijau menyala terang, led merah padam dan Q1 akan off begitu juga proses charging.

Walaupun memakai zener 13.8v, pada prakteknya saat voltase aki mencapai kisaran 13.4v zener mulai terbuka dan mulai mengalirkan arus ke transistor, transistor akan mulai terbuka sedikit demi sedikit yang berarti arus charging ke aki juga akan mengecil .

Pada prinsipnya kedua charger diatas tidaklah cut off sepenuhnya, saat voltase breakdown Zener tercapai maka zener akan terbuka dan memicu Transistor untuk On, arus akan dibuang ke ground. karena arus dibuang ke ground maka arus menuju aki akan menjadi sangat kecil dan tetap menjaga voltase pada batas yang ditentukan saja .. setelah baterai/aki terpakai , maka voltase aki menurun, zener kembali menutup, dan proses charging berjalan kembali sampai cut off tercapai, begitu seterusnya.
___________________________________________________________________



Komponen Pengganti :

Transistor : bisa diganti sesuai arus trafo anda. TIP41 mampu menghandle arus hingga 6 Ampere. jika arus trafo anda lebih besar bisa anda ganti dengan TIP3055 (dioda IN4007 juga diganti sesuai arusnya)

Dioda Zener memakai zener 1 Watt, Zener 13.8V bisa anda dapatkan dari 2 buah zener yang di seri misal zener 8.2V + zener 5.6V.. atau bisa memakai zener 7.5V + zener 6V .

Transistor harus diberi Heatsink (aluminium pendingin)

Cara Kerja #3 :

Charger versi 3 diatas tidak memakai system cut off seperti versi 1 dan 2 tapi charger ini berfungsi sebagai Regulator, yaitu menggunakan dioda zener untuk menentukan voltase output , jadi jika anda pasang Zener 12V, maka output charger akan jadi 12V (walau voltase inputnya anda naikkan). Dengan memasang Zener 13.8v maka output charger akan menjadi 13.8v., saat aki mencapai voltase 13.8v maka proses charging akan berhenti karena voltase charger dan aki sudah sama tinggi otomatis arus tidak lagi mengalir.

# Jika ingin benar-benar otomatis, bisa anda tambahkan sebuah relay, jadi saat Listrik padam maka lampu emergency atau inverter otomatis menyala dan saat listrik menyala maka inverter atau lampu emergency otomatis padam dan aki akan charging kembali. Pemasangan Relay kira-kira seperti ini :


Charger #2 + Relay
Jika saat charging Relay menjadi panas, bisa anda tambahkan Resistor pada salah satu kaki relay dari input  tegangan Positif ataupun Negatif. Besar kecilnya nilai Resistor tergantung kebutuhan arus Coil Relay yang anda pakai.


NB : Ketiga charger diatas bisa digunakan untuk charging aki 6 V, anda hanya perlu mengganti dioda Zener dengan Zener 7.5V, dan menggunakan Trafo/Source 9V DC. Untuk Charger #2 maka R1 juga di ganti dengan resistor 330 Ohm - 470 Ohm.


Salam Karya dan semoga berguna.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Membuat Charger Baterai AA / AAA - Simple NiCad - NiMH Battery Charger

Walaupun Project lama .. dibagikan saja .. mungkin saja berguna ..:D

Apakah anda punya baterai AA / AAA Rechargeable yang chargernya rusak ..?.. atau punya baterai cas-casan tapi ga punya chargernya ..?. daripada anda beli charger yang mahal, anda buat saja sendiri, selain sangat murah tentunya jika suatu saat rusak, anda bisa memperbaikinya sendiri karena anda yang bikin ...hehe.. rangkaian ini simple hanya menggunakan 4 komponen yang kalau anda beli ga sampe 5 ribu rupiah.ini dia rangkaiannya Gan..



R1 : 270 Ohm
R2 : 5.6 Ohm
Q  : BC 635 bisa diganti BC337 atau Transistor NPN sejenis.
LED Merah

Catu daya 5 Volt bisa anda dapatkan dari USB komputer atau charger HP, karena menggunakan catu daya 5V maka rangkaian ini terbatas untuk charging 2 baterai saja . Rangkaian diatas termasuk Constan Current Charger alias charger dengan arus tetap, charger diatas output arusnya sekitar 210mA. Baterai NiMH keluaran saat ini umumnya berkapasitas 2100mAH, dan cara teraman untuk chargingnya adalah dengan arus 1/10 kapasitas baterai (2100/10 = 210mA) dan lama charging sekitar 10 jam .

Arus charging bisa ditambah atau dikurangi dengan mengubah nilai R2, semakin besar R2 semakin kecil arusnya dan sebaliknya . Saya sudah memakai charger diatas untuk charging baterai AAA (rechargeable), Baterai HP, dan baterai Li-Ion bekas Laptop (3.7 Volt) .

LED berfungsi sebagai indikator charging dan indikator pemasangan baterai secara benar, walaupun catu daya 5v terhubung, jika tidak ada baterai yang di charge atau posisi pemasangan baterai tidak benar maka led tidak akan menyala.

NB: Rangkaian di atas tidak Cut Off, gunakan volt meter sebagai indikator voltase baterai, dan segera pindahkan baterai jika sudah penuh.

Semoga berguna.

Kamis, 02 April 2015

Charger HP Darurat dengan Aki Motor

Proyek kali ini simple, tapi saya rasa bisa berguna disaat darurat, misal skenarionya begini :

Anda sedang melakukan perjalanan jauh, misal Mudik atau touring,dan ternyata charger HP ketinggalan, powerbank lupa sekalian .. dan HP lowbatt di jalan / daerah yang listriknya agak susah ..naahhh .. lengkap sudah..

Dengan rangkaian sederhana ini,setidaknya anda masih bisa charging HP dengan mengandalkan daya dari aki motor ... anda ga perlu takut aki motor akan tekor, karena saat motor kembali dihidupkan,otomatis aki akan charging kembali .. biaya membuat rangkaian ini sekitar 10 - 15 ribuan, setelah rangkaian jadi,tinggal anda simpan di bawah jok motor, jadi kemanapun anda pergi bawa motor, tidak kuatir lagi HP lowbatt dijalan, prinsip kerjanya sama saja dengan charger HP di mobil ..
ini dia skemanya Gan..



Komponen :

2 buah Capit Buaya (Merah Hitam)
1 Dioda IN4007
2 buah Elco 10uF 25v
1 Resistor 5 Ohm 1 Watt
1 IC 7805
1 Heatsink (keping Aluminium Pendingin)
1 Kabel slot charger yang sesuai dengan HP anda

Cara kerja:

Arus dari aki akan disearahkan oleh Dioda menuju IC,oleh IC 7805 Voltase dari aki (12V) akan diubah menjadi 5V (Voltase umumnya Charger HP),arus akan ditahan oleh Resistor sehingga keluaran arusnya sesuai yang diinginkan untuk charging HP.
Saat mengubah tegangan input menjadi 5V output,  IC 7805 akan menjadi panas, maka harus diberi Heatsink.

Nilai Resistor maupun elco bisa anda ganti, untuk C1 boleh diganti selama nilai Voltase Elco diatas Voltase aki (Elco 16V,25V,35v dll). Untuk Resistor gunakan resistor 1 Watt , jika memakai resistor 5 Ohm seperti diatas, maka arus pengisian adalah 1 Ampere, jika memakai resistor 10 Ohm,maka arus pengisian adalah 500 mA. namun waktu charging akan 2 x lebih lama.

NB : Anda tetap bisa charging dalam kondisi motor berjalan (HP di charge di bawah jok motor), mesin motor pada RPM tertinggi akan menyuplai Voltase ke aki sekitar 13-15 Volt. Voltase input Maximum untuk IC 7805 umumnya adalah 35V dan outputnya tetap fix 5V jadi masih aman untuk rangkaian dan HP.

Rangkaian jadi seperti ini Gan, IC7805 dibawah Heatsink



Ditambah Led dan di box, ini dia penampakannya..:D
Versi USB

Versi Multi / untuk HP jadul

Jumat, 27 Maret 2015

MEMBUAT CHARGER AKI OTOMATIS/ AUTO CUT OFF CHARGER CIRCUIT

Setelah project Sensor Sentuh kemarin, ternyata masih ada sisa komponen yang nganggur, RELAY, SCR, LED dll .. setelah dipikir-pikir...dengan sedikit modifikasi, kayanya rangkaian sensor sentuh kemarin bisa dibuat sebagai charger otomatis nih...so langsung saja corat-coret bikin skema...kumpulin bahan yang kurang...berangkat.......

ini dia skemanya Gan...


Rangkaian diatas hampir sama dengan rangkaian sensor sentuh pada posting sebelumnya .. hanya membuang Transistor serta menambahkan Trafo, Dioda, Zener dan Elco.

CARA KERJA :
Charger ini bekerja secara STRAIGHT alias arus mengalir langsung dari source menuju aki, hanya ditambah pemutus arus saat voltase aki mencapai titik yang telah di tentukan. Titik Cut Off ini ditentukan oleh Breakdown Voltage Dioda Zener yang dipasang, sesuai sifatnya,dioda zener tidak akan mengalirkan arus sebelum voltase breakdownnya tercapai,

Pada umumnya, Voltase aki saat full charge berkisar antara 13.8V - 14.4V, dengan memasang dioda Zener 13,8V,ditambah dioda IN4007 maka breakdown voltage yang didapat adalah 13.8 + 0.6 = 14.4V, Saat charging, Relay akan tetap berada pada posisi OFF, arus akan terus mengalir ke aki, saat voltase aki mencapai 14.4V maka arus akan mengalir ke Gate SCR dan memicu SCR untuk meng"ON"kan Relay dan memutus arus menuju aki .


KOMPONEN :

SWITCH
Saat memulai charging, SCR harus kondisi OFF begitu juga Relay, karena itu dibutuhkan Switch START/RESET, yaitu saklar NC (Normaly Closed) alias OFF saat ditekan dan ON saat dilepaskan, ini dibutuhkan untuk meng"OFF"kan SCR jika Relay sudah On saat akan memulai charging. Hanya perlu ditekan sesaat saja.

DIODA ZENER
Voltase dioda Zener yang dipasang sebenarnya sesuai kebutuhan anda,misal anda ingin cut off pada voltase 13,6V , maka anda hanya perlu memasang dioda zener 13V, untuk Zener 13.8V bisa didapatkan dengan meng"SERI"kan 2 buah zener. misal ZD 8.2v + 5.6v atau kombinasi yang lain.

RESISTOR
Nilai resistor yang dipasang tergantung sensitifitas Gate SCR yang dipakai, semakin sensitif Gate nya semakin besar nilai resistor yang dibutuhkan, untuk lebih mudahnya bisa dipasang Variable Resistor 1M ohm atau kombinasi keduanya.

SCR
Sifat SCR hampir sama dengan dioda namun SCR tidak akan mengalirkan arus sebelum Gate diberi Input. setelah Gate diberi input maka SCR akan tetap ON meskipun input ke Gate diputus, karena itulah digunakan switch START/RESET untuk meng"OFF"kan SCR. Disini saya memakai SCR 2P4M karena termasuk sensitif Gate, hanya memerlukan arus (IGT) 0.2 mA untuk memicu Gate.jadi saat voltase yang ditentukan tercapai SCR langsung ON, anda bisa memakai SCR tipe yang lain, tinggal mengubah nilai resistor sesuai sensitifitas Gate SCR-nya.

LED
Led 1 warna hijau sebagai indikator bahwa aki sudah penuh (Relay aktif), Led 2 warna merah sebagai indikator charging. Saat voltase aki mendekati titik full, maka Led hijau akan berkedip beberapa kali lalu ON dan Led merah OFF.

ELCO
Kapasitor Elco disini berfungsi untuk mencegah relay "Clicking" atau "Chaterring" alias putus-nyambung putus-nyambung kaya pacaran ..hehe. gunakan Elco dengan voltase diatas voltase Source, bisa memakai Elco 25V atau 35V.

Dioda IN4148
Digunakan sebagai pengaman rangkaian dari Back EMF yang dihasilkan relay saat OFF.

Dioda IN4007
Saat Relay On / aki penuh ,maka arus ke Led 2 akan terputus dari trafo, jika tidak dipasang dioda .. maka Led 2 akan tetap menyala menggunakan arus dari aki. Disini kita pasang dioda untuk mencegah arus balik dari aki ke rangkaian/Led 2, umumnya dioda memiliki drop voltage sebesar 0,6 V, jadi disini juga berfungsi menambah Breakdown voltage Zener.


Rangkaian diatas sudah saya uji coba untuk charging Aki Kering Honda Beat milik saya dan aki kering Genset Gan.. dan hasilnya memuaskan.. saya memakai Trafo 15V CT 1A sebagai source. Jika trafo anda lebih dari 1 A..maka nilai komponen bisa diganti.

Cara Pakai Charger : 

# Pertama, jangan hubungkan charger ke aki, hidupkan charger dahulu, Led hijau harus menyala, ini sebagai tanda bahwa CUT OFF bekerja, alias Zener, SCR dan Relay oke.

# Kedua, hubungkan output ke aki, lalu tekan tombol Start/Reset sebentar maka Led hijau mati dan Led merah menyala tanda proses charging dimulai.

Jika anda menggunakan VR/Potensio maka anda bisa mengatur voltase cut off nya. untuk seting nya anda harus menggunakan aki yang sudah penuh. Pertama anda putar Potensio pada posisi resistansi tertinggi, lalu anda cas aki sambil anda ukur voltasenya, jika voltase yang di inginkan tercapai, misal 13,6V ,putar Potensio pelan-pelan untuk mengurangi resistansi sampai led hijau menyala/cut off..nah seting cut off selesai, anda bisa cas aki yang lain dan akan Cut Off pada voltase yang di seting tadi..

#Jika anda ga mau ribet seting tiap charging, setelah aki penuh dan cut off, tinggal anda ukur resistansi pada VR lalu anda ganti  Resistor biasa. misal untuk dipakai 2 jenis aki, tinggal anda ukur saja, buat aki basah (13.8V) butuh resistansinya VR berapa,untuk aki kering (14.4V) resistansi VR berapa,tinggal anda ganti dengan 2 resistor biasa dan dihubungkan dengan saklar Toggle, jadi kalau ganti jenis aki tinggal anda geser saklarnya sebelum charging.

NB: Jika saat aki anda hubungkan Led Hijau menyala ( Relay ON ), anda tekan START/RESET ternyata Led Hijau kembali ON, kemungkinan resistansi aki sudah terlalu tinggi, ini disebabkan karena aki mengalami SULFATION,alias sel-sel aki telah di lapisi sulfat/berkerak sehingga arus dari charger tidak bisa mengalir ke sel-sel aki.,hal ini biasanya disebabkan karena aki terlalu lama di diamkan (deep discharge). Jika kasusnya demikian, maka anda membutuhkan Desulfator alias pulse charger yang sifatnya "MENGGEDOR" aki dengan pulse Voltase yang tinggi untuk membuang lapisan sulfat. Rangkaian Desulfator yang pernah saya buat dan uji bisa di lihat DISINI



UPDATE :

Diluar dugaan .. ternyata banyak juga yang membaca postingan ini ..hehe... ada hal dasar yang sepertinya perlu dijelaskan agar tidak membingungkan pembaca ..hehe... Saya membuat charger diatas dari komponen seadanya alias sisa komponen yang ada .. jadi untuk type atau seri komponen saya rasa tidaklah wajib sama dengan diatas ... selama anda memahami prinsip dasarnya maka anda bisa "bermain-main" dengan komponen seadanya yang anda punya .. jangan takut mencoba .. saya juga sering trial error kok hehe....

Charger di atas sangatlah sederhana, bekerja secara STRAIGHT..artinya langsung ... alias hampir sama jika anda menghubungkan output dari catu daya langsung ke aki dengan 2 buah kabel .. dengan cara ini maka pada dasarnya..trafo hanya mengalirkan arus sebesar yang di butuhkan beban. Misal anda memakai trafo 5 Ampere, sebenarnya arus charging tidaklah sebesar 5 A (kecuali aki benar2 kosong alias 0 Volt).. saat charging maka voltase aki akan naik dan arus pengisian akan turun...semakin tinggi Voltase aki .. maka akan makin mengecil arus pengisian . saat aki penuh atau voltase breakdown tercapai maka Dioda Zener akan terbuka dan mengalirkan arus ke Resistor kemudian memicu SCR/relay, jadi, jika anda memakai trafo 5 atau 10 A, maka hanya perlu mengganti Dioda IN4007  dan Relay dengan tipe yang  mampu dilewati arus sebesar 5 atau 10 A.,. dengan sistem diatas pada dasarnya Relay dan dioda fungsinya sama saja dengan saklar dan kabel, jadi Seri dioda tidaklah penting, yang penting kemampuan menghandle arusnya.

Sekali lagi jangan terpaku pada nilai komponen, nilai Zener, Dioda, Resistor, SCR, dan Relay mengikuti kebutuhan anda, jika anda kesulitan mencari Zener 13.8v , maka bisa memakai Zener 13V ditambah 1 dioda IN4007, jika menggunakan SCR tipe berbeda, bisa mengganti resistor dengan Potensio 1 M jadi bisa ditambah atau dikurangi nilai Cut Offnya. 
FYI : Dipasaran ada 2 tipe SCR 2P4M, yaitu ORI dan KW, walaupun sama-sama 2P4M ternyata pada prakteknya sensitifitas Gate-nya berbeda. Penggunaan VR / Potensio lebih saya sarankan.



Pemasangan komponen kira-kira begini..


UPDATE 2

Ternyata banyak yang sudah mencoba rangkaian diatas dan beberapa pembaca mengalami kendala, Dalam membuat rangkaian elektronika, saya terbiasa menguji tiap komponen yang akan digunakan sebelum dipasang dalam rangkaian , karena komponen baru beli ditoko pun belum jaminan komponen tersebut baik., harus di test 1 persatu sebelum dipasang, karena lebih sulit mendeteksi kesalahan dalam rangkaian yang sudah jadi daripada mengetes tiap komponen sebelum dipasang :

Kasus A
Cut off tidak bekerja (LED merah menyala dengan atau tanpa beban / aki), akan saya coba jelaskan apa saja yang harus di perhatikan. .. tidak cut off bisa terjadi karena beberapa faktor :

1. Resistor putus atau nilai resistor terlalu besar, ganti saja dengan VR/potensio 1M Ohm jadi bisa ditambah atau dikurangi nilainya.

2. Zener putus

3. SCR putus atau pemasangan tidak benar ( SCR jika diberi arus pada Gate, maka Anoda dan Katoda akan terhubung, jika tidak terhubung berarti SCR rusak/putus), jika di ganti baru putus lagi, coba ganti dengan tipe SCR arus lebih besar,semisal 3P4M, 5P4M dll.

4. Relay mati, jika langsung diberi tegangan relay seharusnya On/ bunyi klik.

Jika anda sudah membuat rangkaian tetapi Cut Off tidak bekerja, bisa anda cek 4 komponen diatas .

Kasus B
Led Hijau kembali menyala setelah tombol Start/Reset ditekan, Led Merah tetap padam, output charger 0 Volt. ... hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor :

1. Aki sudah Soak (tidak mau menerima arus charging) coba dengan aki lain, jika dengan aki lain masih sama, cek komponen dibawah ini.

2. Nilai resistor terlalu kecil, ganti saja dengan VR/potensio 1M Ohm jadi bisa ditambah atau dikurangi nilainya.

3. Zener Konslet / Short

4. SCR Konslet / Short atau pemasangan tidak benar ( SCR jika diberi arus pada Gate, maka Anoda dan Katoda akan terhubung, jika Gate tidak di beri arus tapi Anoda dan Katoda sudah terhubung, maka dipastikan SCR tersebut Konslet / Short.

Kasus C
Led hijau menyala jika tanpa beban(Cutoff OK), dan led merah menyala jika di pasang beban/aki (charging OK) tetapi setelah ngecas sangat lama tidak mau cut off maka kemungkinan ada Cell aki yang Short atau konslet..jika kaki SCR disentuh baru bisa cut off, kemungkinan adalah :

1. Kualitas SCR buruk/ SCR sudah lemah / Sensitifitas SCR kurang.

2. Nilai Zener terlalu besar

3. Nilai Resistor terlalu besar, ganti dengan VR / Potensio 1 M Ohm. 

NB: Dengan memakai Volt meter maka anda bisa mematau /mengetahui proses chargingnya. Voltase Maximum aki tergantung pada kondisi aki itu sendiri, seiring waktu voltase maximum aki biasanya menurun. Aki yang Short/Konslet jika di cas tidak akan Cut Off walaupun di charge  berhari-hari. karena voltase aki tidak akan mencapai maksimum namun tetap mau menerima arus, arus tersebut tidak disimpan tapi dibuang dalam bentuk panas/aki akan panas ...


Salam karya dan semoga berguna....




Selasa, 17 Maret 2015

Membuat Pengaman Motor Sederhana dengan Sensor Sentuh Ganda

Cuma berbagi pengalaman aja nih Gan.... Saat ini banyak sekali berita kriminal ataupun kejadian pencurian motor hingga pembegalan motor dijalan, kayanya motor perlu diberi pengaman, walaupun sederhana, setidaknya mengurangi kekhawatiran terhadap tindak kejahatan.Setelah googling sana-sini .. ternyata banyak juga posting tentang pengaman motor,dari yang sederhana hingga yang canggih, namun untuk menyesuaikan kocek, ya bikin saja yang sederhana ..hehe.. rangkaian yang saya dapat seperti dibawah ini Gan...


NB:Resistor 420K tidak ada dipasaran,bisa diganti 470K

Versi diatas untuk semua jenis motor pengapian AC..tinggal menyesuaikan warna kabelnya saja..untuk jenis motor pengapian DC, bisa dibuat dengan memutus jalur positif kontak (Motor dengan Pengapian AC biasanya kabel kontak ada 4,sedangkan Pengapian DC kabel kontak biasanya cuma 2).

Saya mencoba membuat rangkaian diatas dan saya pasang di motor saya, memang bekerja, namun terkadang relay langsung On saat kontak motor di On kan. Mungkin ada semacam arus kejut saat kontak di On yang membuat SCR terpicu. Akhirnya saya ubah rangkaian diatas menjadi Sensor Sentuh Ganda, agar tidak langsung On saat motor di kontak. Saya membuat 1 rangkaian untuk Honda REVO milik Bapak saya.

 Rangkaiannya jadi seperti ini Gan...Input Relay diambil dari Positif.



pemasangan komponennya kira-kira seperti ini Gan.. (dilihat dari atas)





SCR 2P4M yang ORI / bagus di tandai dengan 1 titik di kiri bawah dan 1 titik di kanan atas.


Dalam pembuatan saya memakai kabel Merah untuk Positif, Kabel Hitam untuk Negatif, kabel Coklat untuk Output, dan kabel Kuning untuk Titik sentuh.
Diagram pemasangan kira-kira seperti ini Gan.


Rangkaian diatas bisa dipakai untuk motor pengapian DC merk apapun, karena cara kerjanya hanya memutuskan jalur kontak.

Untuk motor dengan fitur SSS,Switch Standart Samping semisal Honda Beat, anda bisa  menghubungkan Output Relay ke Standart samping, jadi seperti membuat saklar seri..Rangkaian diatas sudah saya coba aplikasikan ke Honda Beat saya Gan..yang perlu di ingat adalah..jika memasang sensor untuk motor jenis bebek dan lainnya yang di putus adalah jalur kontak alias jalur POSITIF..Sedangkan memutus switch standar samping Honda Beat maka yang di putus adalah jalur NEGATIF atau Ground.

Rangkaian milik saya jadi seperti ini Gan..Input Relay di ambil dari Negatif.


Nilai R1 dan R2 tidak harus sama dengan diatas Gan,bisa anda ganti sesuai tingkat sensitifitas yang di inginkan.karena arus sebesar 0.2 mA sudah cukup untuk memicu  SCR 2P4M .


Switch Manual atau darurat digunakan jika suatu saat rangkaian tidak berfungsi atau aki tekor, karena akan sangat sial jika rangkaian tidak berfungsi pas di tempat yang jauh dari rumah/bengkel atau tempat tujuan.

Cara kerja rangkaian diatas adalah memanfaatkan tubuh kita sebagai kabel/resistor yang menghubungkan titik sentuh 1 dan titik sentuh 2 untuk memicu SCR dan menghidupkan Relay.

FYI : Pada dasarnya resistansi tubuh manusia  berbeda-beda, dan berubah-ubah seiring waktu, juga tergantung pada kelembaban, bisa jadi sensor diatas kadang sensitif kadang tidak dikarenakan kondisi kelembaban kulit / tubuh.

NB: Saat menyentuh 2 sensor, posisi kaki tidak boleh Ground atau langsung menyentuh Tanah Gan, karena arus dari titik sentuh 1 akan dibuang ke tanah dan rangkaian tidak akan ON ... jadi harus pake sandal saat nyentuh 2 sensor, jangan "Nyeker".. dan jika sandal basah atau kondisi hujan maka kaki harus di angkat saat nyentuh sensor..repot khan...haha..tapi jadi lebih aman jika ketemu maling-maling yang beroperasi saat hujan ...

Buat saya pribadi rangkaian ini termasuk paling simple, ga rewel dan aman buat aki motor, karena  sensor hanya bekerja jika kontak On .. jika kontak Off, sensor tidak memakai listrik sama sekali dan tidak mungkin On sendiri.

Semua rangkaian diatas hanya bersifat Anti Elektric Starter maupun Kick Starter , jadi motor tidak bisa dihidupkan sebelum sensor disentuh..tapi motor masih bisa didorong atau diangkut Gan.. so sebaiknya tambahkan pengaman lain.


Wiring Diagram Honda Beat



Saran : Dalam modifikasi sambungan kelistrikan motor ,sebaiknya jangan menggunakan isolasi untuk menutup sambungan kabel, lebih disarankan menggunakan Selongsong Bakar karena selain lebih kuat, juga tahan air

UPDATE : Beberapa pembaca sudah mencoba dan mungkin mengalami kendala rangkaian tidak berfungsi, maka yang harus di perhatikan adalah  : 

Sebelum membuat rangkaian, cek dahulu setiap komponen yang akan dipasang, karena komponen baru beli di toko pun belum jaminan komponen tersebut bagus.

1. Cek SCR-nya, SCR jika anda beri arus pada Gate, maka Anoda dan Katoda akan terhubung.jika tidak terhubung berarti SCR putus. Jika Gate belum diberi arus  ternyata Anoda dan Katoda sudah terhubung berarti SCR Short/konslet.

2. Cek Relay, jika di beri arus pada kaki 1 dan 3 maka relay akan bunyi Klik/ON. Jika tidak klik berarti Relay mati.

3. Cek pemasangan dioda IN4148, jika memasangnya terbalik akan membuat SCR  rusak/konslet.

Jika semua komponen tersebut ternyata OK tapi di sentuh tidak ON, coba langsung hubungkan titik sentuh 1 dan 2 dengan kabel, jika ternyata ON, berarti titik sentuh kurang sensitif atau kualitas SCR-nya buruk/ SCR sudah lemah. Titik sentuh/ Baut yang terlalu kecil juga bisa mengurangi sensitifitas.

Senin, 23 Februari 2015

Download Masha and The Bear Full Episode + Subtitle Bahasa Indonesia



Kali ini sepertinya ga bikin project Gan hehe...cuma mau berbagi subtitle bahasa Indonesia untuk serial Masha and The Bear dari Episode 1 sampai episode 46..subtitle ini saya dapatkan dari berbagai sumber di internet. Awalnya beberapa subtitle berformat ASS, dan ternyata framerate ada yang tidak sesuai,mungkin karena sumber video sang Translator berbeda dari yang saya punya dan urutan episodenya juga ada yang terbalik.

Semua subtitle sudah saya urutkan dan telah saya ubah ke format SRT, jadi masih bisa anda edit dengan NotePad jika ada kata-kata yang kurang pas atau edit menyesuaikan timing dengan koleksi video Masha yang anda miliki, dalam editing sub dan urutan episode saya menggunakan video Youtube dari situs resmi Masha and the Bear.Video dari situs tersebut tersedia versi HD hingga resolusi 1920 x 1080 .

Semua Sub sudah saya paket dalam satu file, tinggal anda unduh dan extract. File hanya berukuran 47 kb.

Anda bisa download Full video Masha and The Bear episode 1 - 46 dst..DISINI

Subtitle bahasa Indonesia Masha and The Bear Episode 1 - 46 bisa download DISINI

NB: Subtitle ini bukan buatan saya (thanks to Translator).Saya hanya re-sync timing, Framerate dan perbaikan beberapa kata yang kurang tepat.

Selasa, 03 Februari 2015

Membuat Kabel Release Shutter tipe RS60-E3 untuk Kamera Canon

Ini adalah gambar Kabel Release Shutter tipe RS60-E3 Original, Support untuk Kamera Canon EOS Rebel series, EOS 60D, 300D, 350D, 400D, 450D, 500D, 550D, 1000D, 1100D, 70D, Powershot G10, G11, G12


Harga kabel RS original seperti diatas adalah Rp.220.000 
(Sumber : Fokus Nusantara)

Sedangkan harga produk Third party sekitar 60-65 ribu rupiah...dan jika anda berminat untuk membuat kabel release shutter ini maka hanya menghabiskan biaya kira-kira 10 ribu rupiah saja...hehe...Tipe Kabel RS ini adalah yang paling mudah dibuat, selain hanya menggunakan Jack Stereo yg banyak dijual di pasaran, pengkabelannya juga tidak rumit. .

Beberapa komponen yang anda butuhkan..

Jack Stereo 2.5 mm
Bisa memakai bekas Headset Nokia Jadul...Jika sulit di dapat maka bisa memakai Jack 3.5mm + konverter

Push On Switch
Tombol yang hanya On jika di tekan dan Off saat di lepas..bentuk tombol bermacam-macam.


Kabel isi 3 ( kabel Stereo)


Sistem pengkabelan seperti ini


Saat Ground terhubung dengan Fokus, maka autofokus di kamera akan bekerja, saat ground terhubung dengan Shutter, maka kamera akan mengambil gambar. Switch untuk Bulb tidaklah wajib, terserah anda mau di pasang atau tidak,sesuai kebutuhan Fotografi anda, koneksinya sama dengan shutter, hanya saja menggunakan saklar On Off bukan Push On.

Ini buatan saya Gan..


Body untuk menempatkan switch saya memakai bekas Tabung Roll Film. Namanya project sederhana..jadi tampilannya ya seadanya..hehe..setelah tahu prinsip kerjanya..tentu anda bisa membuat yang lebih bagus dari yang saya punya...Selamat mencoba..:)

Rabu, 14 Januari 2015

Membuat Sensor Suara + Sensor Gerak + Delay Timer untuk High Speed Photography

Sensor Suara

Rangkaian Sensor suara ini agak berbeda dari rangkaian di posting sebelumnya, jika pada rangkaian sebelumnya kita menggunakan transistor, maka rangkaian kali ini menggunakan sebuah IC .Pada dasarnya, ini adalah rangkaian Pre-Amp Mic sederhana yang outputnya di hubungkan ke sebuah SCR sebagai swicth pemicu lampu Flash.Untuk lebih sensitif, Mic sebaiknya anda ganti dengan Piezo Disk, dengan Piezo Disk, rangkaian ini dapat bekerja hanya dengan suara jentikan jari dari jarak beberapa meter.

SCR bisa anda ganti dengan tipe EC103D , 2P4M, 3P4M, atau TRIAC BT131. Untuk kaki Anoda, Katoda dan Gate bisa anda cek di datashet SCR yang akan anda pakai.



Sensor Gerak / Photogate


Sensor diatas akan bekerja saat ada sebuah benda atau object bergerak / lewat diantara Photogate. Untuk komponen Photogate,anda bisa menggunakan komponen Interupter. Komponen ini bisa anda dapatkan dalam bekas Printer atau mesin Photocopy, bentuknya seperti dibawah ini.

Interupter

Interupter ini digunakan untuk memotret object kecil seperti Waterdrop, saat tetesan air melewati Photogate, maka rangkaian akan bekerja. Untuk Object yang lebih besar, maka anda bisa menggunakan  Led Infrared  dan Photo Transistor yang di hubungkan dengan kabel sehingga jarak kedua sensor bisa anda atur.

Led Infrared berwarna biru gelap dan Phototransistor berwarna bening.


Saat akan di gunakan, setelah anda atur jarak keduanya, posisikan keduanya saling berhadapan, saat object lewat di antara Led IR dan Photo Transistor maka rangkaian akan bekerja..

Delay Timer



MULTI TRIGGER

Dibawah ini adalah gabungan 3 buah rangkaian diatas, yaitu Sensor Suara, Sensor Gerak dan keduanya terhubung ke Rangkaian Delay Timer. Gambar jalur rangkaian sedikit saya ubah agar mudah dalam pembuatan, untuk kapasitor tidak saya tulis secara nilai tapi berdasarkan kode, misal kapasitor bernilai 0.047 μf dalam rangkaian saya tulis kodenya yaitu  473 , untuk output tidak menggunakan SCR tapi menggunakan Optocoupler, komponen Optocoupler sekaligus berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan alat yang terhubung ( Flash ataupun Kamera ).



Komponen Optocoupler PS2501 bisa anda ganti dengan tipe PC817



Gambar Rangkaian Multi Trigger asli versi PDF bisa anda download disini
Gambar Komponen lengkap cek disini

Sebenarnya alat ini bisa anda pesan secara komponen saja, PCB rangkaiannya saja , atau yang sudah jadi dan siap pakai, jika anda males ribet bikin beginian..anda bisa pesan di situsnya langsung disini.

Ini dia penampakan Multi Trigger rakitan saya Gan..walau ga sebagus buatan pabrik..yang penting..it's Work..hehe.


Box diambil dari bekas charger Laptop, slot input Mic dan Photogate diambil dari bekas slot audio komputer, slot output di ambil dari bekas amplifier...Lho..kok barang bekas semua..?..maklum Gan..saya mantan pemulung..haha



Beberapa kabel juga di perlukan untuk input dan outputnya..ini dia kabel-kabel yang saya buat :


Kabel Mic / Piezo
Piezo dan box piezo dari bekas gantungan kunci siul

Kabel Photogate
Photogate / interupter diambil dari bekas printer, di potong dan solder ulang ke PCB bolong.

Kabel Flash

Kabel Release Shutter
Kabel stereo atau tipe RS-60E3 untuk Kamera Canon. Support model : Canon EOS 60D, 70D, 300D, 350D, 400D, 450D, 500D, 550D, 1000D, 1100D, Powershot G10, G11, G12

NB: Kedua Output ( Instan dan Delay ) bisa digunakan bersamaan, jadi anda bisa menghubungkan keduanya, misal anda ingin memotret waterdrop.Output Instan bisa anda hubungkan ke kamera dan output Delay bisa anda hubungkan ke lampu Flash. Misal delay di atur 0.3 detik, maka Shuter speed kamera diatur diatas 0.3 misalkan 0.5 detik. Saat setetes air melewati photogate maka kamera akan langsung membuka shutter, 0.3 detik kemudian flash menyala dan 0.2 detik kemudian shutter kamera menutup.(Proses diatas tidak sepanjang yang saya jelaskan lho, terjadinya hanya sekedipan mata saja..hehe). Sayangnya alat ini manual dan tidak menggunakan teknologi digital, hingga pengaturannya tidak bisa presisi dalam mili detik, hanya pakai ilmu kira-kira saja dalam mengatur delay-nya. .

Jika anda ingin alat yang benar-benar presisi, maka anda memerlukan alat Digital berbasis Micro Controler seperti Arduino, diluar negeri banyak dijual alat untuk keperluan HSP, namun saya rekomendasikan memakai produk negeri sendiri..salah satu karya anak bangsa bisa anda pesan disini.

Foto hasil Tes Sensor diatas